>Kutipan Suara Pembaca:
Ass. wr. wb.,
Seperti kita ketahui Kab. Tangerang sekarang sedang punya proyek betonisasi jalan.
Saya melihat ada kejanggalan dalam pengerjaan pengecoran ruas jalan Islamic-Dasana tepatnya di daerah Anggris-Cibogo (sekarang sedang dlm pengerjaan!). Beton coran di daerah ini tebalnya tidak sama dengan tebal ruas jalan lainnya. Misalkan untuk ruas jalan Dasana-Legok ‘tebalnya sekitar 40cm dan semuanya beton’. Tapi untuk ruas jalan daerah Anggris-Cibogo ini, sebelum dicor, jalan 'diurug' dahulu dgn koral (campuran batu & tanah) sehingga mengurangi tebal beton coran sampai setengah bagian tebal jalan. Saya jadi berfikir apakah pengerjaan ruas jalan di daerah ini menggunakan metode/teknologi baru sehingga komposisi lapisan jalan sebagian harus diganti dengan tanah koral? Atau mungkin praktek korupsi yg memakan sebagian biaya perbaikan jalan dg cara mengganti beton dg koral?
Perbaikan/pengecoran ruas jalan Islamic-Legok sudah 2x. Saya tahu persis kualitas dari hasil perbaikan yg pertama hanya bertahan sekitar 4 bulan dan setelah itu jalan rusak kembali.
Dan kalau misalkan ruas jalan tersebut kembali rusak dalam waktu dekat setelah perbaikan yang sekarang ini, saya dan mungkin pengguna serta warga di sekitar jalan tersebut akan ‘kembali sangat terganggu’ dengan kondisi jalan yang rusak dan ‘kembali bermacet-ria’ pada saat jalan diperbaiki kembali.
Untuk itu, saya berharap kepada pihak yg terkait untuk memperhatikan kualitas perbaikan jalan khususnya di ruas Islamic-Legok supaya hasil dari perbaikan yg pertama tidak terulang pd hasil perbaikan yg ke-dua ini.
Sebagai data saya lampirkan foto-foto kondisi jalan yang sedang diperbaiki saat ini (Akhir September 2007), atau bisa dilihat di http://kontra-korupsi.blogspot.com/
Terimakasih.